
Kalender Matahari yang digunakan di seluruh dunia untuk keperluan administrasi, sedangkan Kalender Bulan untuk keperluan ritual agama. 2 kalender tersebut sama-sama terdiri dari 12 bulan.
Kalender Masehi
Didasarkan atas peredaran bumi mengelilingi matahari dari satu titik tertentu disebut solstis atau equinox kembali ke titik itu yang lamanya 365,2422 hari, dibulatkan menjadi 365 hari atau 366 hari untuk tahun kabisat.
Kalender Masehi dikembangkan dari sistem Kalender Julian pada masa Julius Caesar-tahun 45 sebelum masehi. dalam kalender ini satu tahun tepat 365,25 hari dibulatkan menjadi 365 hari. Empat tahun menjadi 366 hari-disebut tahun kabisat.

Untuk Mengatasi itu, titik musim semi harus dikembalikan agar tepat pada 21 Maret. Maka, perlu dilakukan pengurangan hari pada Kalender Masehi. Pada 1582 dilakukan koreksi. Dengan mengacu ke Konsili Nicaea yang menetapkan titik musim semi pada 21 Maret 325, maka untuk mngembalikan 21 Maret 1582 tepat pada titik musim semi, jumlah hari pada tahun itu harus dipangkas 10 hari. Akibatnya, sesudah tanggal 4 Oktober 1582 langsung melompat ke tanggal 15 Oktober 1582. Artinya, tanggal 5-14 Oktober 1582 tidak pernah ada. (Dikutip dari kompas.com)
0 komentar:
Posting Komentar